Rabu, 17 April 2013

KONSEP MANUSIA BERDASARKAN TEORI PSIKOANALISA, BEHAVIORISTIK, DAN HUMANISTIK



A)    Kepribadian Sehat Menurut Teori Psikoanalisa

 

Berbicara mengenai kepribadian sehat teori Psikoanalisa telah memberi kepada kita hanya sisi yang sakit atau pincang dari kodrat manusia karena hanya berpusat pada tingkah laku yang neurotis dan psikotis. Freud dan orang-orang yang mengikuti ajaran-ajarannya mempelajari kepribadian yang terganggu secara emosional, bukan kepribadian yang sehat – yang paling buruk dari kodrat manusia bukan yang paling baik.
Menurut teori psikoanalisa (dengan tokohnya freud) menyebutkan bahwa kepribadian tersusun dari 3 sistem pokok, yakni id (aspek biologis), ego (aspek psikologis), dan super ego (aspek sosiologis). Ketiga sistem pokok tersebut bekerja sama seperti suatu tim dengan di atur oleh ego.
Dalam aliran psikoanalisa dikenal adanya mekanisme-mekanisme pertahanan ego (dimana ego menempuh cara-cara yang ekstrem untuk menghilangkan tekanan kecemasan) di antaranya adalah:
1.      Represi
Terjadi kalau seseorang mengalami suatu peristiwa tetapi karena pengalaman itu ternyata mengancam/ bertentangan dengan super ego, maka pengalaman tersebut ditekan atau direpress masuk kedalam ketidaksadaran dan disimpan agar tidak mengancam super ego lagi.
2.      Proyeksi
Karena super ego melarang seseorang mempunyai perasaan negatif terhadap orang lain, maka ia berbuat seolah-olah orang lain yang mempunyai perasaan negatif kepada dirinya  
3.      Pembentukan reaksi
Reaksi seseorang yang sebaliknya dari yang dikehendaki, agar tidak melanggar ketentuan dari super ego
4.      Sublimasi
Dorongan-dorongan yang tidak dibenarkan oleh super ego dialihkan ke dalam bentuk perilaku yang lebih sesuai dengan norma-norma masyarakat.
5.      Regresi
Untuk menghindari kegagalan-kegagalan atau ancaman terhadap egonya, individu mundur kembali ke taraf perkembangan yang lebih rendah misalnya kembali pada masa kanak-kanak.

           Semua mekanisme pertahanan mempunyai dua ciri umum, yakni:
1)      mereka menyangkal, memalsukan atau mendistorsikan kenyataan, dan
2)      mereka bekerja secara tak sadar sehingga orangnya tidak tahu apa yang sedang terjadi

B)     Kepribadian Sehat Menurut Teori Behavioristik



Behaviorisme memperlakukan manusia sebagai suatu mesin – “suatu sistem kompleks yang bertingkah laku menurut cara-cara yang sesuai dengan hukum”.
      Sebagian terbesar teori Skinner (tokoh behaviorisme) adalah tentang perubahan tingkah laku, belajar, dan modifikasi tingkah laku. Skinner mengadakan suatu percobaan yang disebut proses kondisioning operan (operan adalah respon yang beroperasi pada lingkungan dan mengubahnya). Skinner yakin bahwa kita dapat memprediksikan, mengontrol, dan menjelaskan perkembangan-perkembangan ini dengan melihat bagaimana prinsip perkuatan mampu menjelaskan tingkah laku individu pada saat ini sebagai akibat dari perkuatan terhadap respon-responnya dimasa yang lalu.

·     Contoh dari percobaan operan kondisioning:
      Tikus dimasukkan dalam sebuah kotak yang dibuat khusus untuk percobaan ini. Tikus akan bergerak kesana kemari, dan apabila secara kebetulan tombol terinjak, maka akan keluar makanan (stimulus tak terkondisi). Setelah percobaan ini beberapa kali diulang, tikus akan tahu bahwa dengan menekan tombol, makanan akan keluar. Maka tikus akan menekan tombol apabila membutuhkan makanan. Perbuatan menekan tombol disebut tingkah laku operan (respon tak terkondisi). Makanan merupakan reward dari dari tingkah laku menekan tombol. Percobaan lebih lanjut makanan akan diberikan apabila tikus menekan tombol dan apabila dinyalakan lampu. Selanjutnya kalau lampu tidak menyala, walaupun tombol ditekan makanan tidak diberikan. Sekarang tikus bisa membedakan kapan akan menekan tombol. Disini lampu menjadi stimulus diskriminasi.
Dengan kata lain reward merupakan sesuatu yang meningkatkan probabilitas timbulnya respon. Dalam kondisioning operan organisme harus membuat respon sedemikian rupa untuk memperoleh reinforcement yang merupakan reinforcement stimuli.

C.     Kepribadian Sehat Menurut Teori Humanistik
 

      Menurut Carl Rogers (tokoh humanistik) kepribadian sehat itu bukan merupakan suatu keadaan langsung ada, melainkan suatu proses, suatu arah bukan tujuan. Aktualisasi-diri berlangsung terus, tidak pernah merupakan suatu kondisi yang selesai atau statis. Tujuan ini, yakni orientasi ke masa depan dan menarik individu ke depan, selanjutnya mendiferensiasikan dan mengembangkan segala segi dari diri. Aktualisasi merupakan suatu ujian, rintangan, dan pecutan terus menerus terhadap semua kemampuan seseorang.
      Aktualisasi diri adalah proses menjadi diri sendiri dan mengembangkan sifat-sifat serta potensi-potensi psikologisnya yang unik. Rogers percaya bahwa manusia memiliki dorongan yang dibawa sejak lahir untuk menciptakan dan bahwa hasil ciptaan yang sangat penting adalah diri orang sendiri, suatu tujuan yang dicapai jauh lebih sering oleh orang-orang yang sehat daripada oleh orang-orang yang sakit secara psikologis.
      Rogers (tokoh humanistik) memberikan lima sifat orang yang berfungsi sepenuhnya. Diantaranya adalah:
1.      Keterbukaan pada pengalaman
Lawan dari sikap defensif. Setiap pendirian dan perasaan yang berasal dari dalam dan dari luar disampaikan ke sistem syaraf organisme tanpa distorsi atau rintangan. Orang yang demikian mengetahui segala sesuatu tentang kodratnya, tidak ada segi kepribadian yang tertutup. Itu berarti bahwa kepribadian adalah fleksibel, tidak hanya mau menerima pengalaman-pengalaman yang diberikan oleh kehidupan, tetapi juga dapat menggunakannya dalam membuka kesempatan-kesempatan persepsi dan ungkapan baru.
2.      Kehidupan eksistensial
Orang yang berfungsi sepenuhnya dapat menyesuaikan diri karena struktur diri terus menerus terbuka kepada pengalaman baru. Kepribadian yang demikian itu tidak kaku atau tidak dapat diramalkan. Rogers percaya bahwa kualitas dari kehidupan eksistensial ini merupakan segi yang sangat esensial dari kepribadian yang sehat. Kepribadian terbuka kepada segala sesuatu yang terjadi pada momen itu dan dia menemukan dalam setiap pengalaman suatu struktur yang dapat berubah dengan mudah sebagai respon atas pengalaman momen yang berikutnya
3.      Kepercayaan terhadap organisme orang sendiri
Dalam memutuskan suatu tindakan, organisme tidak mengabaikan faktor-faktor seperti sadar, tak sadar, emosional, dan juga intelektual. Karena data yang digunakan untuk mencapai suatu keputusan adalah tepat. Orang-orang yang sehat percaya akan keputusan mereka, seperti mereka percaya akan diri mereka sendiri.
4.      Perasaan bebas
Semakin seorang sehat secara psikologis, semakin juga ia mengalami kebebasan untuk memilih dan bertindak. Karena merasa bebas dan berkuasa maka orang yang sehat melihat sangat banyak pilihan dalam kehidupan dan merasa mampu melakukan apa saja yang mungkin ingin dilakukannya.
5.      Kreativitas
Orang-orang yang kreatif dan spontan tidak terkenal karena konformitas atau penyesuaian diri yang pasif terhadap tekanan-tekanan sosial dan kultural. Karena mereka kurang bersikap defensif, maka mereka tidak menghiraukan kemungkinan tingkah laku mereka diterima dengan baik oleh orang lain. Akan tetapi, mereka dapat dan kerap kali benar-benar menyesuaikan diri dengan tuntutan dari situasi khusus apabila konformitas yang demikian itu akan membantu memuaskan kebutuhan mereka dan memungkinkan mereka mengembangkan diri mereka sampai ke tingkat yang paling penuh.


Sumber:

1. Basuki, Heru. 2008. Psikologi Umum. Jakarta: Universitas Gunadarma
2. Suprantiknya (ed.). 1993. Psikologi Kepribadian 3 Teori-teori Sifat dan
             Behavioristik. Yogyakarta: Kanisius
3. Yustinus (ed.). 1991. Psikologi Pertumbuhan Model-Model Kepribadian
            Sehat.Yogyakarta: Kanisius