Komunikasi
Komunikasi adalah suatu proses
penyampaian dan penerimaan berita atau informasi dari seseorang ke orang lain.
Empat
dimensi dari proses komunikasi diantaranya:
1.
Isi
2.
Suara
3.
Jaringan
Komunikasi
4.
Arah
Komunikasi
Kepemimpinan
merupakan pengertian yang meliputi segala macam situasi yang dinamis, yang
berisi:
1. Seorang manajer sebagai pemimpin yang mempunyai wewenang untuk memimpin
2. Bawahan yang dipimpin, yang membantu manajer sesuai dengan tugas mereka masing-masing
3. Tujuan atau sasaran yang harus dicapai oleh manajer bersama-sama dengan bawahannya.
1. Seorang manajer sebagai pemimpin yang mempunyai wewenang untuk memimpin
2. Bawahan yang dipimpin, yang membantu manajer sesuai dengan tugas mereka masing-masing
3. Tujuan atau sasaran yang harus dicapai oleh manajer bersama-sama dengan bawahannya.
Teori kepemimpinan:
1. Teori X dan Teori Y – Douglas
McGregor
a. Teori X dari McGregor menyatakan bahwa
orang-orang pada hakekatnya adalah:
1) Tidak menyukai bekerja
2) Tidak menyukai kemauan dan ambisi
untuk bertanggung jawab, dan lebih menyukai diarahkan atau diperintah
3) Mempunyai kemampuan yang kecil
untuk berkreasi, mengatasi masalah-masalah organisasi.
4) Hanya membutuhkan motivasi
fisiologis dan keamanan saja.
5) Harus diawasi secara ketat dan
sering dipaksa untuk mencapai tujuan organisasi.
b.
Secara keseluruhan asumsi teori Y
mengenai manusia adalah sebagai berikut:
1) Pekerjaan itu pada hakekatnya seperti bermain dapat memberikan kepuasan
kepada orang. Keduanya bekerja dan bermain merupakan aktiva-aktiva fisik dan
mental. Sehingga di antara keduanya tidak ada perbedaan, jika keadaan sama-sama
menyenangkan.
2) Manusia dapat mengawasi diri sendiri, dan hal itu tidak bisa dihindari dalam
rangka mencapai tujuan-tujuan organisasi.
3) Kemampuan untuk berkreativitas di
dalam memecahkan persoalan-persoalan organisasi secara luas didistribusikan
kepada seluruh karyawan.
4) Motivasi tidak saja berlaku pada
kebutuhan-kebutuhan sosial, penghargaan dan aktualisasi diri tetapi juga pada
tingkat kebutuhan-kebutuhan fisiologi dan keamanan.
5) Orang-orang dapat mengendalikan
diri dan kreatif dalam bekerja jika dimotivasi secara tepat.
2.
Teori Sistem Empat Dari Rensis Likert
a.
Sistem
1, Otoritatif dan Eksploitif
b.
Sistem
2, Otoritatif dan Benevolent
c.
Sistem
3, Konsultatif
d.
Sistem
4, Partisipatif
3.
Theori Of
Leadership Pattern Choice Tannenbaum And Scmidt
Tujuh “pola kepemimpinan” yang diidentifikasi oleh
Tannenbaum dan Schmidt
a.
Kepemimpinan
Pola 1: “Pemimpin izin bawahan berfungsi dalam batas-batas yang ditentukan oleh
superior.”
b. Kepemimpinan
Pola 2: “Pemimpin mendefinisikan batas-batas, dan meminta kelompok untuk
membuat keputusan.”
c.
Kepemimpinan
Pola 3: “Pemimpin menyajikan masalah, mendapat kelompok menunjukkan, maka
pemimpin membuat keputusan.” .
d.
Kepemimpinan
Pola 4: “Pemimpin tentatif menyajikan keputusan untuk kelompok. Keputusan dapat
berubah oleh kelompok.”
e.
Kepemimpinan
Pola 5: “Pemimpin menyajikan ide-ide dan mengundang pertanyaan.”
f. Kepemimpinan
Pola 6: “Para pemimpin membuat keputusan kemudian meyakinkan kelompok bahwa
keputusan yang benar.”
g.
Kepemimpinan
Pola 7: “Para pemimpin membuat keputusan dan mengumumkan ke grup.”
Motivasi
Motivasi
adalah keadaan dalam diri individu yang mengacu pada faktor fisiologis dan
psikologi seseorang untuk melakukan aktivitas dengan cara yang spesifik pada waktu tertentu serta mendorong perilaku
ke arah tujuan.
Teori-Teori
Motivasi
a. Teori
Drive
Teori
ini mengatakan bahwa perilaku di dorong ke arah tujuan oleh kondisi yang
mendesak (driving state) dalam diri
orang atau binatang.
b.
Teori pengukuhan (Reinforcement Theory)
Teori ini
mempunyai dua aturan pokok: aturan pokok yang berhubungan dengan pemerolehan
jawaban-jawaban yang benar, dan aturan pokok lainnya berhubungan dengan
penghilangan jawaban-jawaban yang salah.
c. Teori
Penetapan Tujuan (Goal Setting Theory)
Proses penetapan tujuan (goal setting) dapat dilakukan
berdasarkan prakarsa sendiri. Bila didasarkan oleh prakarsa sendiri dapat
disimpulkan bahwa motivasi kerja individu bercorak proaktif dan ia akan
memiliki komitmen besar untuk berusaha mencapai tujuan-tujuan yang telah ia
tetapkan
d.
Teori Harapan (Expectancy)
Model teori
harapan dari lawler (dalam Munandar, 2008) mengajukan empat asumsi:
1.
Orang mempunyai pilihan-pilihan antara
berbagai hasil keluaran yang secara potensial dapat mereka gunakan. Dengan
perkataan lain, setiap hasil keluaran alternatif mempunyai mempunyai harkat,
yang mengacu pada ketertarikannya bagi seseorang. Hasil keluaran alternatif,
juga disebut tujuan-tujuan pribadi, dapat disadari atau tidak disadari oleh
yang bersangkutan. Jika disadari, maknanya serupa dengan penetapan tujuan-tujuan.
Jika tidak disadari, motivasi kerjanya lebih bercorak reaktif.
2.
Orang mempunyai harapan-harapan tentang
kemungkinan bahwa upaya mereka akan mengarah ke perilaku unjuk kerja yang
dituju.
3.
Orang mempunyai harapan-harapan tentang
kemungkinan bahwa hasil-hasil keluaran tertentu akan diperoleh setelah unjuk
kerja mereka.
e.
Teori Hirarki Kebutuhan Abraham Maslow
Munurut
Maslow (dalam Munandar 2008) ada 5 jenis kebutuhan manusia yang tersusun secara
bertingkat sebagai suatu hirarki, yaitu:
1.
Kebutuhan fisiologikal (faali).
2.
Kebutuhan rasa aman.
3.
Kebutuhan sosial.
4.
Kebutuhan Harga Diri
5.
Kebutuhan aktualisasi diri.
Fungsi Manajemen
Ada 4 fungsi utama dalam manajemen:
1.
Perencanaan (Planning),
2.
Pengorganisasian (Organizing),
3.
Pengarahan (Actuating/Directing),
4.
Pengawasan (Controlling)
Pengendalian
manajemen adalah semua usaha perusahaan yang mencakup metode, prosedur dan
strategi perusahaan yang mengacu pada efisiensi dan efektivitas operasional
perusahaan, agar dipatuhinya kebijakan manajemen serta tercapainya tujuan
perusahaan.
Langkah-langkah proses pengendalian :
1. Menentukan
standar-standar yang akan digunakan sebagai dasar pengendalian.
2.
Mengukur pelaksanaan atau hasil yang
telah dicapai.
3. Membandingkan pelaksanaan atau hasil
dengan standard an menentukan penyimpangan jika ada.
4.
Melakukan tindakan perbaikan, jika
terdapat penyimpangan agar pelaksanaan dan tujuan sesuai dengan rencana
Cara-cara pengendalian
1. Pengawasan
langsung,
pengawasan yang dilakukan sendiri secara langsung oleh seorang manajer.
2. Pengawasa
tidak langsung,
pengawasan jarak jauh dengan melalui laporan oleh bawahan baik secara lisan
maupun tulisan.
3. Pengawasan
berdasarkan kondisi tertentu, pengendalian yang dikhususkan untuk kesalahan-kesalahan
atau kondisi tertentu, dilakukan dengan cara kombinasi langsung dan tidak
langsung.
Tipe pengendalian manajemen dapat
dikategorikan menjadi tiga kelompok, yaitu:
1. Pengendalian preventif (preventif
control)
Dalam
tahap ini pengendalian manajemen terkait dengan perumusan strategi perencanaan
strategik yang dijabarkan dalam bentuk program-program.
2. Pengendalian
operasional (operational control)
Dalam
tahap ini pengendalian manajemen terkait dengan pengawasan pelaksanaan program
yang telah ditetapkan melalui alat berupa anggaran. Anggaran digunakan untuk
menghubungkan perencanaan dengan pengendalian.
3. Pengendalian
kinerja
Pada
tahap ini pengendalian manajemen berupa analisis evaluasi kinerja berdasarkan
tolok ukur kinerja yang telah ditetapkan.
Kontrol
proses manajemen
1. Perumusan Strategi (Strategy Formulation)
2.
Perencanaan Strategik (Strategic Planning)
3. Penganggaran
4.
Penilaian Kinerja