Sabtu, 04 Januari 2014

Tugas 1: Rangkuman Ketiga Tulisanku




Komunikasi
 
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian dan penerimaan berita atau informasi dari seseorang ke orang lain.
Empat dimensi dari proses komunikasi diantaranya:
1.      Isi
2.      Suara
3.      Jaringan Komunikasi
4.      Arah Komunikasi

Kepemimpinan merupakan pengertian yang meliputi segala macam situasi yang dinamis, yang berisi:
1. Seorang manajer sebagai pemimpin yang mempunyai wewenang untuk memimpin
2. Bawahan yang dipimpin, yang membantu manajer sesuai dengan tugas mereka masing-masing
3. Tujuan atau sasaran yang harus dicapai oleh manajer bersama-sama dengan bawahannya.

Teori kepemimpinan:
1.   Teori X dan Teori Y – Douglas McGregor 
a. Teori X dari McGregor menyatakan bahwa orang-orang pada hakekatnya adalah:
1)  Tidak menyukai bekerja
2) Tidak menyukai kemauan dan ambisi untuk bertanggung jawab, dan lebih menyukai diarahkan atau diperintah
3) Mempunyai kemampuan yang kecil untuk berkreasi, mengatasi masalah-masalah organisasi.
4) Hanya membutuhkan motivasi fisiologis dan keamanan saja.
5) Harus diawasi secara ketat dan sering dipaksa untuk mencapai tujuan organisasi. 

   b. Secara keseluruhan asumsi teori Y mengenai manusia adalah sebagai berikut:
1) Pekerjaan itu pada hakekatnya seperti bermain dapat memberikan kepuasan kepada orang. Keduanya bekerja dan bermain merupakan aktiva-aktiva fisik dan mental. Sehingga di antara keduanya tidak ada perbedaan, jika keadaan sama-sama menyenangkan.
2) Manusia dapat mengawasi diri sendiri, dan hal itu tidak bisa dihindari dalam rangka mencapai tujuan-tujuan organisasi. 
3) Kemampuan untuk berkreativitas di dalam memecahkan persoalan-persoalan organisasi secara luas didistribusikan kepada seluruh karyawan.
4) Motivasi tidak saja berlaku pada kebutuhan-kebutuhan sosial, penghargaan dan aktualisasi diri tetapi juga pada tingkat kebutuhan-kebutuhan fisiologi dan keamanan.
5) Orang-orang dapat mengendalikan diri dan kreatif dalam bekerja jika dimotivasi secara tepat.

2. Teori Sistem Empat Dari Rensis Likert
a.       Sistem 1, Otoritatif dan Eksploitif
b.      Sistem 2, Otoritatif dan Benevolent
c.       Sistem 3, Konsultatif
d.      Sistem 4, Partisipatif

3.   Theori Of Leadership Pattern Choice Tannenbaum And Scmidt
Tujuh “pola kepemimpinan” yang diidentifikasi oleh Tannenbaum dan Schmidt
a.       Kepemimpinan Pola 1: “Pemimpin izin bawahan berfungsi dalam batas-batas yang ditentukan oleh superior.”
b.   Kepemimpinan Pola 2: “Pemimpin mendefinisikan batas-batas, dan meminta kelompok untuk membuat keputusan.”
c.       Kepemimpinan Pola 3: “Pemimpin menyajikan masalah, mendapat kelompok menunjukkan, maka pemimpin membuat keputusan.” .
d.      Kepemimpinan Pola 4: “Pemimpin tentatif menyajikan keputusan untuk kelompok. Keputusan dapat berubah oleh kelompok.”
e.       Kepemimpinan Pola 5: “Pemimpin menyajikan ide-ide dan mengundang pertanyaan.”
f.   Kepemimpinan Pola 6: “Para pemimpin membuat keputusan kemudian meyakinkan kelompok bahwa keputusan yang benar.”
g.      Kepemimpinan Pola 7: “Para pemimpin membuat keputusan dan mengumumkan ke grup.”


Motivasi
 
Motivasi adalah keadaan dalam diri individu yang mengacu pada faktor fisiologis dan psikologi seseorang untuk melakukan aktivitas dengan cara yang spesifik  pada waktu tertentu serta mendorong perilaku ke arah tujuan.

Teori-Teori Motivasi
a.    Teori Drive 
     Teori ini mengatakan bahwa perilaku di dorong ke arah tujuan oleh kondisi yang mendesak (driving state) dalam diri orang atau binatang.
b.   Teori pengukuhan (Reinforcement Theory)
Teori ini mempunyai dua aturan pokok: aturan pokok yang berhubungan dengan pemerolehan jawaban-jawaban yang benar, dan aturan pokok lainnya berhubungan dengan penghilangan jawaban-jawaban yang salah.
c.       Teori Penetapan Tujuan (Goal Setting Theory)
Proses penetapan tujuan (goal setting) dapat dilakukan berdasarkan prakarsa sendiri. Bila didasarkan oleh prakarsa sendiri dapat disimpulkan bahwa motivasi kerja individu bercorak proaktif dan ia akan memiliki komitmen besar untuk berusaha mencapai tujuan-tujuan yang telah ia tetapkan
d.   Teori Harapan (Expectancy)
Model teori harapan dari lawler (dalam Munandar, 2008) mengajukan empat asumsi:
1.   Orang mempunyai pilihan-pilihan antara berbagai hasil keluaran yang secara potensial dapat mereka gunakan. Dengan perkataan lain, setiap hasil keluaran alternatif mempunyai mempunyai harkat, yang mengacu pada ketertarikannya bagi seseorang. Hasil keluaran alternatif, juga disebut tujuan-tujuan pribadi, dapat disadari atau tidak disadari oleh yang bersangkutan. Jika disadari, maknanya serupa dengan penetapan tujuan-tujuan. Jika tidak disadari, motivasi kerjanya lebih bercorak reaktif.
2.   Orang mempunyai harapan-harapan tentang kemungkinan bahwa upaya mereka akan mengarah ke perilaku unjuk kerja yang dituju.
3.   Orang mempunyai harapan-harapan tentang kemungkinan bahwa hasil-hasil keluaran tertentu akan diperoleh setelah unjuk kerja mereka.
e.    Teori Hirarki Kebutuhan Abraham Maslow
Munurut Maslow (dalam Munandar 2008) ada 5 jenis kebutuhan manusia yang tersusun secara bertingkat sebagai suatu hirarki, yaitu:
1.   Kebutuhan fisiologikal (faali).
2.   Kebutuhan rasa aman.
3.   Kebutuhan sosial.
4.   Kebutuhan Harga Diri
5.   Kebutuhan aktualisasi diri.


Fungsi Manajemen
 
Ada 4 fungsi utama dalam manajemen:
1.      Perencanaan (Planning),
2.      Pengorganisasian (Organizing),
3.      Pengarahan (Actuating/Directing),
4.      Pengawasan (Controlling)

Pengendalian manajemen adalah semua usaha perusahaan yang mencakup metode, prosedur dan strategi perusahaan yang mengacu pada efisiensi dan efektivitas operasional perusahaan, agar dipatuhinya kebijakan manajemen serta tercapainya tujuan perusahaan.
Langkah-langkah proses pengendalian :
1. Menentukan standar-standar yang akan digunakan sebagai dasar pengendalian.
2. Mengukur pelaksanaan atau hasil yang telah dicapai.
3. Membandingkan pelaksanaan atau hasil dengan standard an menentukan penyimpangan jika ada.
4. Melakukan tindakan perbaikan, jika terdapat penyimpangan agar pelaksanaan dan tujuan sesuai dengan rencana

Cara-cara pengendalian
1.   Pengawasan langsung, pengawasan yang dilakukan sendiri secara langsung oleh seorang manajer.
2.   Pengawasa tidak langsung, pengawasan jarak jauh dengan melalui laporan oleh bawahan baik secara lisan maupun tulisan.
3.   Pengawasan berdasarkan kondisi tertentu, pengendalian yang dikhususkan untuk kesalahan-kesalahan atau kondisi tertentu, dilakukan dengan cara kombinasi langsung dan tidak langsung.

Tipe pengendalian manajemen dapat dikategorikan menjadi tiga kelompok, yaitu:
1.   Pengendalian preventif (preventif control)
Dalam tahap ini pengendalian manajemen terkait dengan perumusan strategi perencanaan strategik yang dijabarkan dalam bentuk program-program.
2.  Pengendalian operasional (operational control)
Dalam tahap ini pengendalian manajemen terkait dengan pengawasan pelaksanaan program yang telah ditetapkan melalui alat berupa anggaran. Anggaran digunakan untuk menghubungkan perencanaan dengan pengendalian.
3.  Pengendalian kinerja
Pada tahap ini pengendalian manajemen berupa analisis evaluasi kinerja berdasarkan tolok ukur kinerja yang telah ditetapkan.

Kontrol proses manajemen
1.   Perumusan Strategi (Strategy Formulation)
2. Perencanaan Strategik (Strategic Planning)
3. Penganggaran
4. Penilaian Kinerja