Gesekan antar awan mungkin adalah inti dari terbentuknya petir tapi bagimana menurut legenda baik didalam maupun luar negeri? mari kita intermezzo terlebih dahulu dari tanah Jawa kita sering mendengar tokoh legenda Ki Ageng sela cucu dari prabu Brawijaya ini mempunyai kesaktian dapat menangkap petir dimana petir tersebut adalah perwujudan dari seorang kakek tua dan setelah di letakkan di tanah langsung menghilang. Sampai sekarang bila terjadi petir, banyak yang merapal mantra bahwa dirinya adalah cucu keturunannya Ki Ageng sela dengan harapan tidak tersambar petir. Lain halnya dengan kepercayaan dari Negeri Tiongkok. Bahwa petir adalah seorang dewi khayangan yang berbusana biru, hijau, merah dan putih dengan membawa sebuah cermin yang memancarkan 2 sinar atau kilatan cahaya atau mereka juga percaya bahwa petir terjadi karena gesekan antara hawa “Yin dan Yang”. “Yin” berasal dari Bumi dan “Yang” dari langit. Dari kepercayaan yunani di kisahkan petir akibat dari kemurkaan raja dewa yang tinggal di gunung olimpus “Zeus”.
TERBENTUKNYA PETIR
Sebelum menjawab kenapa bisa terjadi petir, kita bahas dulu pengertian petir. Petir adalah kilatan cahaya pada langit yang disertai
dengan suara gemuruh ( disebut guruh ) yang biasanya terjadi pada musim hujan atau pada saat akan hujan.
Quote:
Secara ilmiah, fenomena alam ini dapat diartikan sebagai proses perpindahan elektron antar awan dan bumi melalui medium udara. Penyebab terjadinya petir adalah perbedaan potensial antara awan dan bumi. Proses terjadinya petir kira-kira seperti ini, awan itu selalu bergerak terus menerus dan selama pergerakannya akan terus berinteraksi dengan awan lainnya sehingga menyebabkan muatan negatif dan positif pada awan memisah. Muatan negatif akan menempati salah satu sisi ( atas atau bawah ) dan muatan positif di sisi yang lain. Oleh karena itu lah awan bisa mengandung muatan. Sedangkan di saat yang bersamaan bumi itu selalu netral, sehingga terjadi perbedaan potensial antara awan dan bumi. Jika perbedaan potensial itu cukup besar, akan terjadi proses pembuangan elektron supaya tercapai kesetimbangan. Nah, proses pembuangan elektron inilah yang menyebabkan perpindahan arus listrik yang biasa kita lihat sebagai kilatan cahaya di musim hujan. |
Quote:
Yang jadi pertanyaan sekarang adalah, mengapa musim hujan? Mengapa petir biasa terjadi saat akan hujan sehingga petir bisa menjadi salah satu petunjuk akan turun hujan? Jawabannya adalah, karena pada saat hujan atau akan hujan, kadar air di udara menjadi tinggi sehingga daya isolator udara menurun dan menyebabkan arus lebih mudah mengalir. Terkadang petir juga terjadi antar awan karena seperti yang telah ditulis di atas, ada awan yang bermuatan positif dan ada yang bermuatan negatif. |
Quote:
Biasanya petir disertai dengan suara gemuruh yang biasa disebut guruh atau biasanya sih dibilang geledek, suara yang kencang itu terjadi karena saat udara dilewati petir, terjadi pemanasan dan pemuaian udara dengan sangat cepat sehingga udara menjadi plasma dan meledak menghasilkan suara yang menggelegar. Sebenarnya proses terbentuknya suara ini terjadi bersamaan dengan saat terjadi petir, namun biasanya guruh baru terdengar setelah petir terlihat. Keterlambatan suara guruh itu terjadi karena perbedaan antara kecepatan cahaya ( 3x10 8(pangkat8) m/s ) dan kecepatan bunyi di udara ( 340 m/s ). |
Quote:
Sesuai dengan rumus kecepatan : S = V x t Dengan S : jarak (m) V : kecepatan (m/s) t : waktu (s) dapat dihitung jarak antara petir dan pengamat dengan berpedoman pada berapa lama suara guntur terdengar setelah petir ( karena kecepatan cahaya sangat cepat maka diabaikan ) : 1 km = 340 m/s x t 1000 m = 340 m/s x t t = 1000 s 340 t = 2.941 s t = 3 s Jadi biasanya jika suara guntur terdengar setelah selang waktu 3 detik berarti petir itu terletak sekitar 1 kilometer dari kita. Semakin kecil selang waktunya, berarti semakin dekat letak petir itu. |
Sumber:
http://www.google.co.id/imghp?hl=id&tab=wi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar