Rogers
bekerja dengan individu-individu yang terganggu yang mencari bantuan untuk
mengubah kepribadian mereka. Roger mengembangkan suatu metode yang diberi nama
teori yang berpusat pada klien (tanggung jawab utama terhadap perubahan
kepribadian pada klien). Menurut Rogers masa sekarang dan bagaimana kita
memandangnya bagi kepribadian yang sehat adalah jauh lebih penting dari pada
masa lampau.
Menurut
rogers motivasi orang yang sehat adalah aktualisasi. Rogers berpendapat bahwa
kecendrungan untuk aktualisasi sebagai suatu tenaga pendorong adalah jauh lebih
kuat daripada rasa sakit dan perjuangan serta setiap dorongan yang ikut
menghentikan usaha untuk berkembang. Aktualisasi diri adalah proses menjadi
diri sendiri dan mengembangkan sifat-sifat serta potensi-potensi psikologisnya
yang unik. Rogers percaya bahwa manusia memiliki dorongan yang dibawa sejak
lahir untuk menciptakan dan bahwa hasil ciptaan yang sangat penting adalah diri
orang sendiri, suatu tujuan yang dicapai jauh lebih sering oleh orang-orang
yang sehat daripada oleh orang-orang yang sakit secara psikologis.
Perkembangan
Diri
Self
Concept “Pengertian Diri”, anak menggambarkan dia akan menjadi siapa atau
mungkin ingin menjadi siapa. Gambaran-gambaran itu dibentuk sebagai suatu
akibat dari bertambah kompeksnya interaksi-interaksi dengan orang lain.
Positive
Regard “Penghargaan Positif”, suatu kebutuhan yang memaksa dan merembes,
dimiliki semua manusia; setiap anak terdorong untuk mencari positive regard. Anak puas kalau dia
menerima kasih sayang, cinta, dan persetujuan dari orang lain, tetapi dia
kecewa kalau dia menerima celaan danj kurang mendapat cinta dan kasih sayang.
Self
Concept yang berkembang dari anak itu sangat
dipengaruhi oleh ibu. Dalam positive regard terdapat dua situasi yaitu “Penghargaan
positif bersyarat” (conditional positive
regard) dan “Penghargaan positif tanpa syarat” (unconditional positive regard). Dalam Penghargaan positif bersyarat
anak harus bekerja keras untuk mendapatkan positive
regard (kasih sayang, dan cinta dari ibu) dengan mengorbankan aktualisasi
diri. Dalam penghargaan positif tanpa syarat, ibu memberikan cinta dan kasih
sayang tanpa memperhatikan bagaimana anak
bertingkah laku.
Rogers percaya bahwa ibu dapat
mencela tingkah laku-tingkah laku tertentu pada saat yang sama menciptakan
syarat-syarat dalam mana anak akan menerima cinta dan kasih sayang. Hal ini
dapat dicapai dalam suatu situasi yang membantu anak menerima beberapa tingkah
laku yang tidak dikehendaki tanpa menyebabkannya merasa bersalah dan tidak
berharga setelah melakukan tingkah laku-tingkah laku tersebut. Anak tidak
terlalu banyak dinasihati sehingga dapat menetapkan syarat-syarat penghargaan
untuk anak karena itulah caranya bagaimana nasihat itu dilaksanakan.
Orang yang
Berfungsi Sepenuhnya
Rogers (tokoh
humanistik) memberikan lima sifat orang yang berfungsi sepenuhnya. Diantaranya
adalah:
1. Keterbukaan
pada pengalaman
Lawan
dari sikap defensif. Setiap pendirian dan perasaan yang berasal dari dalam dan
dari luar disampaikan ke sistem syaraf organisme tanpa distorsi atau rintangan.
Orang yang demikian mengetahui segala sesuatu tentang kodratnya, tidak ada segi
kepribadian yang tertutup. Itu berarti bahwa kepribadian adalah fleksibel,
tidak hanya mau menerima pengalaman-pengalaman yang diberikan oleh kehidupan,
tetapi juga dapat menggunakannya dalam membuka kesempatan-kesempatan persepsi
dan ungkapan baru.
2. Kehidupan
eksistensial
Orang
yang berfungsi sepenuhnya dapat menyesuaikan diri karena struktur diri terus
menerus terbuka kepada pengalaman baru. Kepribadian yang demikian itu tidak
kaku atau tidak dapat diramalkan. Rogers percaya bahwa kualitas dari kehidupan
eksistensial ini merupakan segi yang sangat esensial dari kepribadian yang
sehat. Kepribadian terbuka kepada segala sesuatu yang terjadi pada momen itu
dan dia menemukan dalam setiap pengalaman suatu struktur yang dapat berubah
dengan mudah sebagai respon atas pengalaman momen yang berikutnya
3. Kepercayaan
terhadap organisme orang sendiri
Dalam
memutuskan suatu tindakan, organisme tidak mengabaikan faktor-faktor seperti
sadar, tak sadar, emosional, dan juga intelektual. Karena data yang digunakan
untuk mencapai suatu keputusan adalah tepat. Orang-orang yang sehat percaya
akan keputusan mereka, seperti mereka percaya akan diri mereka sendiri.
4. Perasaan
bebas
Semakin
seorang sehat secara psikologis, semakin juga ia mengalami kebebasan untuk
memilih dan bertindak. Karena merasa bebas dan berkuasa maka orang yang sehat
melihat sangat banyak pilihan dalam kehidupan dan merasa mampu melakukan apa
saja yang mungkin ingin dilakukannya.
5. Kreativitas
Orang-orang
yang kreatif dan spontan tidak terkenal karena konformitas atau penyesuaian
diri yang pasif terhadap tekanan-tekanan sosial dan kultural. Karena mereka
kurang bersikap defensif, maka mereka tidak menghiraukan kemungkinan tingkah
laku mereka diterima dengan baik oleh orang lain. Akan tetapi, mereka dapat dan
kerap kali benar-benar menyesuaikan diri dengan tuntutan dari situasi khusus
apabila konformitas yang demikian itu akan membantu memuaskan kebutuhan mereka
dan memungkinkan mereka mengembangkan diri mereka sampai ke tingkat yang paling
penuh.
Sumber:
Yustinus (ed.). 1991. Psikologi
Pertumbuhan Model-Model Kepribadian Sehat. Yogyakarta: Kanisius